Sunday, March 2, 2014

Tjut Nyak Deviana, Profesor Musik asal Indonesia

1 comments

Pada  tanggal 2 Maret 2014 saya melihat acara musik di Kompas TV "SHOWCASE", pada saat itu salah satu penampil adalah Tompi. Namun ada satu yang berbeda, yaitu ada satu guest pemain keyboard wanita, dan setelah nama beliau terpampang di judul Menghujam Jantungku - Tompi and Friends feat. Dr. Tjut Nyak Deviana. Siapa itu Tjut Nyak Deviana? Namanya masih asing di telinga saya tetapi jika dilihat dari penampilannya, dapat diketahui beliau bukan orang sembarangan. Dan benar setelah itu saya coba cari beberapa informasi tentang beliau. Berikut adalah sekilas info mengenai siapa Tjut Nyak Deviana.


Tjut Nyak Deviana
Tjut Nyak Deviana Daudsjah adalah seorang musisi dan professor musik yang berdarah Aceh dan Minahasa dilahirkan di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 13 Februari 1958. Dari kecil beliau sudah memperlihatkan bakat musiknya di usia 5 tahun. Tidak mau menyia-nyiakan bakat sang anak, orang tua Deviana langsung membawanya mengambil kelas formal di Bangkok, Thailand. Namun saat usianya menginjak 18 tahun (1977), beliau memutuskan untuk pergi ke Jerman demi mendalami ilmu piano klasik beserta komposisinya di Musikhochschule Freiburg, Jerman pada tahun 1977.

Sebagai pendidik, Deviana menjadi Direktur Akademik Jazz & Rockschule Freiburg Jerman, di mana ia merancang kurikulum yang disahkan oleh pemerintah federal. Beliau juga profesor untuk ansambel, piano, vokal, improvisasi, paduan suara dan pelatihan telinga di Akademi Musik Basel – Jazz Departemen, Swiss, di mana ia merancang kurikulum untuk pelajaran vokal modern dan improvisasi vokal, yang di validasi oleh Swiss Association of Music Educators (SMPV). Selama 34 tahun beliau sudah pentas di Thailand, Eropa & Amerika Serikat meliputi; berbagai festival jazz internasional seperti Grand Lancy Jazz Festival di Jenewa, Altreu International Jazz Festival Swiss, Stuttgart Jazz Open Jerman, Lugano Jazz Festival Swiss, konser piano klasik, musik sutradara, komposer, vokal pelatih dan artis di Teater Nasional Basel Swiss di mana ia menerima pengakuan sebagai artis yang luar biasa.

Deviana telah memenangkan 5 kali juara pertama SoulJazz Band untuk kompetisi di Jerman 1978, 2 kali juara pertama Swiss Nasional dan TV dari Sing Eurovision kontes di Swiss 1982 dan 1983 yang kemudian menerima tawaran pertamanya untuk memproduksi album rekaman dari BMG Ariola Swiss dan Polygram Jerman. Namun beliau menolak tawaran itu karena ia ingin mengejar karirnya secara independen untuk berkonsentrasi di Musik pendidikan.

Pada tahun 1977 Deviana menerima penghargaan untuk pianis Jazz terbaik di Zuerich-Oerlikon Swiss.
Kembali ke Jakarta sejak awal tahun 2000, ia mendirikan bersama-sama dengan Bapak Nick Mamahit, pianis legendaris Indonesia, Yayasan Daya Bina Budaya dan Institut Musik Daya Indonesia, Akademi Musik independen pertama dengan Kurikulum standar internasional di Indonesia. Yayasan Daya Bina Budaya kegiatan sosial-budaya meliputi tahunan Jazz Festival Indonesia Terbuka yang diprakarsai oleh Deviana. Deviana kembali ke tanah air untuk memberikan kontribusi yang baik demi pendidikan musik formal di Indonesia.
TJNDD telah lebih dari 35 tahun berkecimpung didunia musik.
Pada tahun 2005 Deviana dianugerahi penghargaan bergengsi “Citra Kartini” Indonesia dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan untuk kontribusinya yang luar biasa dalam Pendidikan Musik Indonesia.
Tahun 2007 Deviana menjadi anggota Konsorsium Musik Departemen Pendidikan Republik Indonesia. Tugas Musik Konsorsium adalah untuk membakukan Seni Nasional Kurikulum dan pendiri Asosiasi Pendidik & Praktisi Seni National untuk menjaga kualitas Pendidikan Seni di Indonesia.

Sejak pendirian Institut Musik Daya Indonesia pada tahun 2001, Deviana bersama-sama dengan rekan-rekannya telah berhasil meluluskan 7 siswa dengan Bachelor dan Master Degree di tahun 2006, 2007 dan 2009. Di antara mereka adalah komponis / arrangers / konduktor dan pemenang dari dua Citra Awards 2009 untuk Film terbaik Musik dan Aktris terbaik Titi Handayani Sjuman dan Ali Akbar Sugiri yang akrab dikenal sebagai Ali ‘The Groove’.

Sejak membangun Institut Musik Daya Indonesia pada 2001, Deviana bersama para koleganya sukses melahirkan 8 mahasiswa dengan gelar Bachelor dan Master di 2006, 2007, dan 2009. Beberapa di antara muridnya sukses. Mereka adalah komposer/arranger/konduktor dalam film-film ternama seperti LASKAR PELANGI, PHOTOGRAPH, dan GARUDA DI DADAKU.

Deviana saat ini masih bekerja sebagai profesor untuk aransi & orkestrasi, komposisi dan conducting, analisis simfoni, counterpoint, tonsatz, piano, vokal, dasar ilmu pengetahuan teater, musik sosiologi dan mental ideologi di Institut Musik Daya Indonesia.


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tjut_Nyak_Deviana_Daudsjah
http://m.kapanlagi.com/selebriti/indonesia/t/tjut_nyak_deviana_daudsjah/
http://www.wartajazz.com/profile/2010/02/10/tjut-nyak-deviana-daudsjah
http://about.me/TJNDD

sumber gambar:
http://3.bp.blogspot.com/-rgAgek0NJEo/T03ds5MUKaI/AAAAAAAAADY/LFgfoTFNsxo/s1600/1.jpg
http://drtompi.com/main/wp-content/uploads/2013/04/IMG_2069.jpg